Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Leverage Operasi dan Leverage Finansial

Perbedaan Antara Leverage Operasi dan Leverage Finansial

Secara umum, leverage berarti pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya. Dalam pengelolaan keuangan, leverage tidak jauh berbeda, artinya perubahan salah satu unsur mengakibatkan perubahan laba.

Ini menyiratkan, memanfaatkan aset atau sumber dana tersebut seperti surat utang di mana perusahaan harus membayar biaya tetap atau beban keuangan, untuk mendapatkan lebih banyak pengembalian.

Ada tiga ukuran Leverage yaitu leverage operasi, leverage finansial (keuangan), dan leverage gabungan. Leverage operasi mengukur pengaruh biaya tetap sedangkan leverage keuangan mengevaluasi pengaruh beban bunga.

Gabungan Leverage adalah kombinasi dari dua leverage. Sementara leverage operasi menggambarkan pengaruh perubahan penjualan pada pendapatan operasi perusahaan, leverage keuangan mencerminkan perubahan EBIT pada tingkat EPS. Lihat artikel yang diberikan di bawah ini untuk memahami perbedaan antara leverage operasi dan leverage keuangan.


Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Leverage Operasi
Leverage Finansial
Pengertian
Penggunaan aset tersebut dalam operasi perusahaan yang harus membayar biaya tetap dikenal sebagai Leverage Operasi (Operating Leverage).
Penggunaan hutang dalam struktur modal perusahaan yang harus membayar beban bunga dikenal sebagai Leverage Finansial/Keuangan (Financial Leverage).
Pengukuran
Pengaruh Biaya Operasi Tetap.
Pengaruh Beban Bunga
Terkait
Penjualan dan Laba Sebelum Bunga dan Pajak atau EBIT (Earnings Before Interest and Taxes)
Laba Sebelum Bunga dan Pajak atau EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) dan laba per lembar saham atau EPS (Earning Per Share)
Dipastikan oleh
Struktur Biaya Perusahaan
Struktur Modal Perusahaan
Preferable
Rendah
Tinggi, hanya ketika ROCE (Return on Capital Employed) lebih tinggi
Rumus
DOL = Kontribusi / EBIT
DFL = EBIT / EBT
Risiko
Ini menimbulkan risiko bisnis.
Ini menimbulkan risiko keuangan.

Kembali ke Daftar Isi



Definisi Leverage Operasi

Ketika sebuah perusahaan menggunakan aset bantalan biaya tetap, dalam kegiatan operasionalnya untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan untuk menutupi biaya totalnya dikenal sebagai Leverage Operasi (Operating Leverage).

Tingkat Leverage Operasi atau DOL (The Degree of Operating Leverage) digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap Laba Sebelum Bunga dan Pajak atau EBIT (Earning Before Interest and Tax) akibat perubahan Penjualan.

Perusahaan yang menggunakan biaya tetap tinggi dan biaya variabel rendah dianggap memiliki leverage operasi yang tinggi sedangkan perusahaan yang memiliki biaya tetap rendah dan biaya variabel tinggi dikatakan memiliki leverage operasi yang lebih rendah.

Ini sepenuhnya didasarkan pada biaya tetap. Jadi, semakin tinggi biaya tetap perusahaan maka akan semakin tinggi pula Titik impas atau BEP (Break Even Point). Dengan cara ini, Margin Keamanan dan Keuntungan perusahaan akan rendah yang mencerminkan risiko bisnis yang lebih tinggi. Oleh karena itu, DOL rendah lebih disukai karena mengarah pada risiko bisnis yang rendah.

Rumus berikut digunakan untuk menghitung Tingkat Leverage Operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL):

Perbedaan Antara Leverage Operasi dan Leverage Finansial

Kembali ke Daftar Isi



Definisi Leverage Finansial

Pemanfaatan sumber dana tersebut yang membawa beban keuangan tetap dalam struktur keuangan perusahaan, untuk mendapatkan lebih banyak pengembalian investasi dikenal sebagai Leverage Finansial (Financial Leverage).

Tingkat Leverage Finansial atau DFL (Degree of Financial Leverage) digunakan untuk mengukur pengaruh terhadap laba per lembar saham atau EPS (Earning Per Share) karena perubahan laba operasi perusahaan yaitu EBIT.

Ketika sebuah perusahaan menggunakan dana hutang dalam struktur modalnya yang memiliki beban keuangan tetap dalam bentuk bunga, dikatakan bahwa perusahaan menggunakan leverage keuangan.

DFL didasarkan pada bunga dan biaya keuangan, jika biaya ini lebih tinggi DFL juga akan lebih tinggi yang pada akhirnya akan menimbulkan risiko keuangan perusahaan. Jika Pengembalian Modal yang Dikerjakan (Return on Capital Employed) > Pengembalian hutang (Return on debt), maka penggunaan pembiayaan utang akan dibenarkan karena dalam hal ini DFL akan dianggap menguntungkan bagi perusahaan. Karena bunga tetap konstan, sedikit peningkatan EBIT perusahaan akan menyebabkan peningkatan pendapatan pemegang saham yang lebih tinggi yang ditentukan oleh leverage keuangan. Oleh karena itu, DFL tinggi cocok.

Rumus berikut digunakan untuk menghitung Tingkat Leverage Keuangan atau Degree of Financial Leverage (DFL):

Perbedaan Antara Leverage Operasi dan Leverage Finansial

Kembali ke Daftar Isi



Perbedaan Utama Antara Leverage Operasi dan Leverage Finansial

Berikut ini adalah perbedaan utama antara leverage operasi dan leverage finansial (keuangan):

1. Penggunaan aset bantalan biaya tetap dalam operasi perusahaan dikenal sebagai Leverage Operasi. Penggunaan biaya keuangan tetap yang mengandung dana dalam struktur modal perusahaan dikenal sebagai Leverage Finansial.
2. Leverage Operasi mengukur pengaruh biaya operasi tetap, sedangkan Leverage Finansial mengukur pengaruh biaya bunga.
3. Leverage Operasi mempengaruhi Penjualan dan EBIT tetapi Leverage Finansial mempengaruhi EBIT dan EPS.
4. Leverage Operasi muncul karena struktur biaya perusahaan. Sebaliknya, struktur modal perusahaan bertanggung jawab atas Leverage Finansial.
5. Leverage operasi yang rendah lebih disukai karena DOL yang lebih tinggi akan menyebabkan BEP yang tinggi dan keuntungan yang rendah. Di sisi lain, DFL Tinggi adalah yang terbaik karena sedikit kenaikan EBIT akan menyebabkan kenaikan pendapatan pemegang saham yang lebih besar, hanya jika ROCE lebih besar daripada biaya utang setelah pajak.
6. Leverage Operasi menciptakan risiko bisnis sementara Leverage Finansial adalah alasan untuk risiko finansial.

Kembali ke Daftar Isi



Kesimpulan

Sedangkan kinerja analisis keuangan, Leverage, digunakan untuk mengukur hubungan risiko-pengembalian untuk rencana struktur modal alternatif. Ini memperbesar perubahan dalam variabel keuangan seperti penjualan, biaya, EBIT, EBT (Earning Before Tax), EPS, dll.

Perusahaan yang menggunakan kandungan hutang dalam struktur modalnya dianggap sebagai Perusahaan Levered, tetapi perusahaan tanpa kandungan hutang dalam struktur modalnya dikenal sebagai Perusahaan yang tidak memiliki leverage. Perkalian DOL dan DFL akan menghasilkan Tingkat Leverage Gabungan atau DCL (Degree of Combined Leverage)

You may like these posts: