Uncategorized

Perbedaan Antara Penggunaan Kembali dan Daur Ulang

Perbedaan Antara Penggunaan Kembali dan Daur Ulang

Cara kita menangani limbah memiliki dampak besar pada lingkungan global, yaitu ekosistem kita. Dalam kehidupan sekolah kita, kita semua telah diajarkan sebuah ‘mantra’ ramah lingkungan, dengan bantuan yang limbah dapat dikelola atau dibuang secara efektif, dengan sedikit kerusakan lingkungan.
Aturannya adalah, Reduce, Reuse, dan Recycle, yang sering disebut dengan 3R. Sementara penggunaan kembali menyiratkan penggunaan barang atau sumber daya yang sama, lagi dan lagi, daur ulang mengacu pada transformasi barang limbah menjadi barang yang berguna.
Sebagian besar siswa, kebingungan dalam memahami perbedaan antara penggunaan kembali dan daur ulang, dan menggunakannya secara bergantian, tetapi masalahnya, mereka berbeda. Lihatlah artikel ini untuk mempelajari perbedaan penting antara keduanya.

Tabel Perbandingan


Dasar Perbandingan

Penggunaan Kembali

Daur Ulang

Pengertian

Penggunaan Kembali (Reuse), berarti meletakkan suatu barang untuk kegunaan yang sama atau berbeda, setelah memenuhi fungsi aslinya.

Daur ulang (Recycle) adalah proses, di mana barang bekas diubah menjadi produk baru, untuk mengurangi pemborosan bahan yang berpotensi berguna.

Membentuk

Tidak mengubah bentuk asli produk.

Sebuah produk baru dibuat, sehingga bentuk produk diubah.

Membahayakan lingkungan

Itu tidak merusak lingkungan, dengan cara apa pun.

Kadang-kadang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Energi

Menghemat energi

Mengkonsumsi sedikit energi, tetapi juga menghemat.

Objektif

Untuk memperpanjang umur barang.

Menggunakan bahan dasar dalam pembuatan berbagai produk.

Definisi Penggunaan Kembali (Reuse)

Istilah ‘reuse’ merupakan gabungan dari dua kata, ‘re’ yang berarti berulang-ulang dan ‘use’ berarti aplikasi atau pemanfaatan. Jadi, sesuai dengan namanya, reuse adalah tindakan menggunakan suatu produk atau bahan lebih dari satu kali, baik dengan cara yang sama maupun dengan cara yang berbeda.
Penggunaan kembali dapat berupa penggunaan kembali bahan secara konvensional; di mana produk digunakan untuk penggunaan aslinya, sekali lagi atau penggunaan kembali secara kreatif, di mana item tersebut digunakan untuk melayani fungsi yang berbeda.
Ini adalah teknik ramah lingkungan untuk menghemat uang, waktu, energi, dan sumber daya. Selanjutnya, ketika kita menggunakan kembali sesuatu, itu menambah fungsinya dan juga memperpanjang umur produk.
Ada beberapa cara untuk mengurangi pemborosan, intinya sebelum membeli produk baru; seseorang dapat mencari barang yang dapat digunakan kembali di lain waktu, untuk memenuhi kebutuhan kita.
Selanjutnya, daripada membeli barang bekas, seseorang dapat memilih opsi seperti meminjam, menyewa, atau memperoleh barang bekas, yang juga merupakan bentuk penggunaan kembali.

Definisi Daur Ulang (Recycle)

Istilah ‘daur ulang’ digambarkan sebagai proses, di mana bahan limbah diubah menjadi bahan atau barang yang dapat digunakan kembali. Ini adalah pengganti yang bagus untuk pembuangan limbah tradisional, yang menghemat bahan dan juga mengurangi pelepasan gas rumah kaca. Ini bisa berupa:
● Upcycling: Proses di mana penambahan nilai, dilakukan untuk item untuk digunakan kembali.
● Downcycling: Ini mencakup pemisahan produk, menjadi berbagai elemen, untuk digunakan kembali.
● Precycling: Teknik membatasi sampah, di mana seseorang menahan diri untuk tidak membawa barang-barang yang menghasilkan sampah di rumah.
● E-cycling: Atau dikenal sebagai daur ulang elektronik, ini adalah metode pembongkaran komponen atau bagian dari peralatan elektronik, untuk digunakan kembali, bukan dibuang sebagai limbah.
Daur ulang menghentikan pemborosan bahan yang mungkin berguna dan juga mengurangi pembelian bahan baru. Hal ini menyebabkan minimalisasi dalam penggunaan energi dan membantu dalam pengurangan polusi. Lebih jauh, itu juga mengurangi jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk membuat produk baru, dari awal, serta memberi produk lama kehidupan baru.

Perbedaan Utama Antara Penggunaan Kembali dan Daur Ulang

Perbedaan antara reuse dan recycle, dapat dipahami dengan jelas melalui poin-poin berikut:

  1. Penggunaan kembali menyiratkan praktik pemanfaatan kembali suatu barang menjadi penggunaan yang sama atau berbeda setelah tujuan semula terpenuhi. Daur ulang mengacu pada proses, barang bekas untuk mengubahnya menjadi produk baru sehingga dapat mengurangi pemborosan bahan yang berpotensi bermanfaat.
  2. Ketika suatu produk digunakan kembali, itu tidak mengubah bentuk aslinya, sedangkan ketika suatu produk didaur ulang, itu berubah menjadi bentuk yang relatif baru, yang dapat digunakan untuk berbagai kegunaan.
  3. Penggunaan kembali sepenuhnya merupakan teknik ramah lingkungan, di mana seseorang menggunakan produk, yang telah dibuang sebelumnya oleh dia atau orang lain. Sebaliknya, dalam proses daur ulang, terkadang dihasilkan limbah yang berbahaya, yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan lingkungan.
  4. Menggunakan kembali suatu produk tidak menghabiskan energi. Sebaliknya, daur ulang mengkonsumsi energi tetapi sampai tingkat daur ulang.
  5. Penggunaan kembali bertujuan untuk menggunakan barang-barang yang tidak diinginkan, sedapat mungkin, untuk meningkatkan umur produk. Sebaliknya, daur ulang bertujuan untuk mengubah produk, menjadi bentuk yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk.

Kesimpulan

Kedua proses tersebut adalah cara yang bagus untuk meminimalkan limbah dan menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua organisme hidup. Bahan yang biasa digunakan kembali atau didaur ulang, antara lain kertas, plastik, kaca dan barang sejenis lainnya. 

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

To Continue Video Access. Please open via Chrome browser