Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Pajak Progresif dan Regresif

Perbedaan Antara Pajak Progresif dan Regresif

Pemerintah merumuskan kebijakan perpajakan dengan tujuan untuk menjalankan berbagai fungsi dan memenuhi kebutuhan keuangan negara dengan menggunakan uang yang diterima dalam bentuk pajak atas proyek-proyek pembangunan.

Pajak tidak lain adalah kontribusi wajib, yang dipungut oleh pemerintah, tanpa mengacu pada manfaat apa pun kepada wajib pajak, sebagai imbalan atas pajak yang dibayarkan olehnya. Secara alami, pajak diklasifikasikan sebagai pajak progresif, pajak proporsional, dan pajak regresif. Pajak progresif mengacu pada pajak yang naik dengan kenaikan pendapatan.

Sebaliknya, pajak regresif adalah pajak di mana tarif pajak menurun dengan meningkatnya jumlah kena pajak. Lihatlah artikel ini untuk mengetahui perbedaan antara pajak progresif dan regresif.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Pajak Progresif
Pajak Regresif
Pengertian
Mekanisme perpajakan di mana, tarif pajak naik dengan kenaikan jumlah kena pajak, disebut pajak progresif.
Sistem pajak di mana tarif pajak turun dengan kenaikan jumlah yang dikenakan pajak dikenal sebagai pajak regresif.
Penilaian
Tentang pendapatan atau laba.
Sebagai persentase dari aset yang dibeli.
Kemampuan untuk membayar
Masalah
Tidak masalah
Termasuk
Pajak langsung
Pajak tidak langsung
Penilaian
Tarif pajak marjinal melebihi tarif pajak rata -rata.
Tarif pajak rata -rata melebihi tarif pajak marjinal.
Manfaat
Kelompok berpenghasilan rendah
High income group

Definisi Pajak Progresif

Pajak progresif adalah sistem pajak, di mana tarif pajak naik dengan kenaikan jumlah pajak. Singkatnya, ini adalah sistem pajak di mana tarif pajak tergantung pada kemampuan membayar seseorang, yaitu pajak tinggi dikumpulkan dari mereka yang berpenghasilan lebih dan lebih sedikit dari mereka yang berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, wajib pajak dibagi berdasarkan tingkat pendapatannya.

Mekanisme perpajakan ini bertujuan untuk mengurangi timbulnya pajak bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah karena beban pajak dialihkan kepada masyarakat yang berpenghasilan lebih tinggi. Selanjutnya, ini didasarkan pada gagasan bahwa individu yang berpenghasilan lebih, harus membayar lebih.

Misalnya Pajak penghasilan, dimana pajak penghasilan dibagi menjadi berbagai tarif slab, yaitu Setiap kali pendapatan penilai melintasi slab tertentu, tarif pajak penghasilan yang lebih tinggi dikenakan pada penghasilannya.

Definisi Pajak Regresif

Ketika jumlah yang dikenakan pajak meningkat, tarif pajak secara keseluruhan menurun, maka mekanisme perpajakan ini dikatakan regresif. Sederhananya, pajak regresif adalah pajak di mana pajak tinggi dikumpulkan dari mereka yang berpenghasilan rendah dan rendah dari mereka yang berpenghasilan tinggi.

Pajak regresif diterapkan secara seragam, yaitu pajak dikenakan secara adil kepada semua konsumen tanpa memandang tingkat pendapatan mereka, berdasarkan apa yang mereka miliki atau beli. Tetapi, karena pajak tidak dikaitkan dengan pendapatan, kelompok berpenghasilan rendah sangat terpengaruh olehnya, mereka harus membayar bagian yang lebih tinggi dari pendapatan mereka sebagai pajak atas kebutuhan. Oleh karena itu, timbulnya pajak lebih banyak menimpa orang miskin daripada orang kaya, karena hubungan antara kemampuan wajib pajak dan tarif pajak berbanding terbalik.

Misalnya, Pajak Pertambahan Nilai dibebankan secara adil kepada semua pelanggan, tetapi lapisan masyarakat bawah sangat terpengaruh olehnya.

Perbedaan Utama Antara Pajak Progresif dan Regresif

Perbedaan antara pajak progresif dan regresif dapat ditarik dengan jelas dengan alasan berikut:

  1. Pajak progresif adalah mekanisme pajak di mana, tarif pajak naik dengan kenaikan jumlah kena pajak. Pajak regresif adalah sistem pajak di mana tarif pajak turun dengan kenaikan jumlah yang dikenakan paja.
  2. Dalam sistem pajak progresif, pajak dikenakan pada pendapatan atau laba, berdasarkan peningkatan jadwal tarif. Berbeda dengan pajak regresif, di mana pajak dibebankan sebagai persentase dari aset yang dibeli atau dimiliki oleh penilai.
  3. Dalam sistem pajak progresif, kemampuan penilai untuk membayar dipertimbangkan. Tidak seperti, pajak regresif, di mana tingkat pendapatan pembayar pajak tidak masalah sama sekali.
  4. Pajak progresif mencakup semua pajak langsung sementara pajak regresif mencakup semua pajak tidak langsung.
  5. Dalam pajak progresif, tarif pajak marjinal lebih besar dari tarif pajak rata -rata. Sebagai lawan ini, dalam kasus sistem pajak regresif, tarif pajak marjinal lebih rendah dari tarif pajak rata -rata.
  6. Dalam pajak progresif, orang-orang dengan pendapatan rendah menikmati pengurangan beban pajak karena insiden bergeser ke kelompok berpenghasilan tinggi. Di sisi lain, dalam sistem pajak yang regresif, kelompok berpenghasilan tinggi, menikmati berkurangnya beban pajak karena insiden tersebut dialihkan ke kelompok berpenghasilan rendah.

Kesimpulan

Perpajakan merupakan bagian dari kebijakan fiskal pemerintah yang bertujuan untuk mencapai tujuan nasional. Ini memainkan peran penting, karena merupakan salah satu sumber utama keuangan negara.

Pajak regresif adalah kebalikan dari pajak progresif, seperti dalam pajak progresif, tingkat kemajuan pajak dari rendah ke tinggi, sedangkan dalam pajak regresif, tingkat pajak berkembang dari tinggi ke rendah. 

You may like these posts: