Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Depresiasi dan Amortisasi

Perbedaan Antara Depresiasi dan Amortisasi

Depresiasi dan amortisasi keduanya dimaksudkan untuk mengurangi nilai aset dari tahun ke tahun, tetapi keduanya bukanlah satu dan hal yang sama. Perbedaan antara keduanya harus diapresiasi.

Penghapusan aset berwujud untuk periode tersebut disebut sebagai Depresiasi, sedangkan proses penghapusan aset tetap tidak berwujud adalah amortisasi. Aset tetap mengacu pada aset, yang manfaatnya dinikmati selama lebih dari satu periode akuntansi. Aset tetap dapat berupa aset tetap berwujud atau aset tetap tidak berwujud.

Nilai aset tetap cenderung menurun dari waktu ke waktu. Sesuai konsep pencocokan, porsi aset yang digunakan untuk menciptakan pendapatan, perlu dipulihkan selama tahun keuangan, agar sesuai dengan pengeluaran untuk periode tersebut. Dan untuk tujuan ini, depresiasi dan amortisasi diterapkan, pada aset tetap.

Jadi, baca artikel yang diberikan di bawah ini, yang menjelaskan perbedaan antara depresiasi dan amortisasi secara rinci.


Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Depresiasi
Amortisasi
Pengertian
Depresiasi adalah teknik yang digunakan untuk mengukur penurunan nilai aset karena usia, keausan atau alasan teknis lainnya.
Amortisasi adalah metode untuk mengalokasikan jumlah yang dapat disusutkan selama umur aset tetap tidak berwujud.
Standar Akuntansi yang Berlaku
AS - 6 untuk Depresiasi
AS - 26 untuk Aset Tak Berwujud
Berlaku pada
Aset Berwujud Tidak Lancar seperti mesin, kendaraan, komputer, dll.
Aset Tidak Berwujud Tidak Lancar seperti hak cipta, paten, niat baik, dll.
Tujuan
Untuk memprorata biaya aset selama tahun-tahun hidupnya.
Untuk mengkapitalisasi biaya aset selama tahun-tahun hidupnya.
Metode
Garis Lurus, Saldo Pengurangan, Anuitas, Jumlah digit tahun, dll.
Garis Lurus, Mengurangi Saldo, Anuitas, Meningkatkan Saldo, Bullet dll.
Jenis Biaya
Non Tunai
Non Tunai

Kembali ke Daftar Isi



Definisi Depresiasi

Teknik yang digunakan untuk menentukan kerugian nilai aset berwujud tetap jangka panjang karena penggunaan, keausan, usia atau perubahan kondisi pasar dikenal sebagai depresiasi (penyusutan).

Aset berwujud tetap jangka panjang adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan selama lebih dari tiga tahun, dan dapat dilihat & disentuh. Depresiasi dibebankan sebagai belanja modal terhadap pendapatan yang dihasilkan dari aset selama tahun yaitu konsep pencocokan.

Untuk tujuan menghitung Depresiasi, biaya aset dipertimbangkan, dari mana nilai sisa dikurangi, dan kemudian jumlah yang diperoleh dibagi dengan perkiraan jumlah tahun hidup sesuai Metode Garis Lurus Depresiasi.

Sekarang, jumlah yang diperoleh dibebankan sebagai biaya setiap tahun di Akun Laba Rugi dan sekaligus dikurangkan dari nilai aset di Neraca. Nilai sisa berarti nilai yang diperoleh saat aset tersebut dijual kembali pada akhir masa pakainya.

Ada dua metode Depresiasi yang sangat populer, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Nilai Tertulis (Metode Pengurangan Saldo). Sebuah organisasi dapat memilih metode Depresiasi apa pun, tetapi itu harus diterapkan secara konsisten di setiap tahun keuangan.

Jika suatu organisasi ingin mengubah metode Depresiasi, maka efek retrospektif harus diberikan. Setiap surplus atau defisit yang timbul karena perubahan metode Depresiasi tersebut harus didebit atau dikreditkan ke akun laba rugi sesuai keadaannya.

Kembali ke Daftar Isi



Definisi Amortisasi

Amortisasi adalah metode pengukuran kerugian nilai aset tidak berwujud tetap jangka panjang karena berlalunya waktu, untuk mengetahui penurunan nilainya dikenal sebagai amortisasi.

Aset tidak berwujud tetap jangka panjang adalah aset yang dimiliki oleh entitas selama lebih dari tiga tahun, tetapi tidak ada dalam bentuk materialnya seperti perangkat lunak komputer, lisensi, waralaba, dll. Demikian pula, seperti penyusutan, jumlah amortisasi juga ditampilkan di sisi aset Neraca sebagai pengurang aset tidak berwujud.

Berbagai metode amortisasi diberikan seperti Garis Lurus, Saldo Pengurangan, Peluru, dll. Biaya aset dikurangi dengan nilai sisa, kemudian dibagi dengan jumlah umur yang diharapkan, jumlah yang diperoleh akan menjadi jumlah amortisasi , ini adalah metode garis lurus.

Ada kasus-kasus dimana amortisasi dibebankan secara lump sum, yaitu pada tahun perolehan aset tidak berwujud, yang tidak benar, karena manfaat dari aset tersebut akan diterima dalam jangka waktu yang lama sehingga harus dialokasikan seumur hidup. aset, metode ini dikenal sebagai Metode Bullet.

Terkadang juga diberikan pola pembebanan amortisasi yang besarnya dibebankan setiap tahun secara proporsional. Amortisasi tidak dibebankan sebagai beban atas aktiva yang dihasilkan secara internal atau atas aktiva yang umurnya tidak terbatas.

Kembali ke Daftar Isi



Perbedaan Utama Antara Depresiasi dan Amortisasi

Perbedaan utama antara depresiasi dan amortisasi adalah sebagai berikut:

1. Teknik yang digunakan untuk menghitung pengurangan nilai aset berwujud dikenal sebagai Depresiasi (Penyusutan). Amortisasi adalah ukuran untuk menghitung pengurangan nilai aset tidak berwujud.

2. Depresiasi berlaku untuk aset berwujud yaitu aset yang ada dalam bentuk fisik seperti pabrik dan mesin, kendaraan, komputer, furnitur, dll. Sebaliknya, Amortisasi berlaku untuk aset tidak berwujud yaitu aset yang ada dalam bentuk non fisik seperti royalti, hak cipta, komputer perangkat lunak, kuota impor, dll.

3. Tujuan utama Depresiasi adalah untuk mengalokasikan biaya perolehan aset selama masa manfaat yang diharapkan. Tidak seperti amortisasi, yang berfokus pada kapitalisasi jumlah biaya aset selama masa manfaatnya.

4. Metode untuk menghitung Depresiasi adalah Garis Lurus, Saldo Pengurangan, Anuitas, dll. Di sisi lain, metode untuk menghitung amortisasi adalah Garis Lurus, Saldo Pengurangan, Anuitas, Peluru, dll.

Kembali ke Daftar Isi



Kesimpulan

Depresiasi dan Amortisasi biasanya merupakan istilah yang identik satu-satunya perbedaan adalah bahwa Depresiasi berlaku untuk barang berwujud sedangkan amortisasi berlaku untuk barang tidak berwujud.

Keduanya adalah belanja modal non-moneter dan karenanya ditampilkan di sisi aset Neraca sebagai pengurangan nilai aset yang bersangkutan. Namun, kedua istilah ini diatur oleh standar akuntansi yang berbeda 

You may like these posts: