Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi dan Pengertian Diagram Garis Tunggal Sistem Tenaga Listrik

Definisi dan Pengertian Diagram Garis Tunggal Sistem Tenaga Listrik

Energi listrik dihasilkan di stasiun pembangkit, dan melalui jaringan transmisi, ditransmisikan ke konsumen. Antara stasiun pembangkit dan stasiun distribusi, digunakan tiga tingkat tegangan yang berbeda (tingkat tegangan transmisi, sub-transmisi dan distribusi).

Tegangan tinggi diperlukan untuk transmisi jarak jauh dan tegangan rendah diperlukan untuk keperluan utilitas. Besarnya tegangan terjadi penurunan dari sistem transmisi ke sistem distribusi. Energi listrik dibangkitkan oleh generator sinkron tiga fasa (alternator) seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tegangan pembangkitan biasanya 11kV dan 33 KV.

Definisi dan Pengertian Diagram Garis Tunggal Sistem Tenaga Listrik

Tegangan ini terlalu rendah untuk transmisi jarak jauh. Oleh karena itu, ditingkatkan menjadi 132, 220, 400 KV, atau lebih dengan transformator step-up. Pada tegangan tersebut, energi listrik ditransmisikan ke gardu induk dimana energi disuplai dari beberapa gardu induk.

Tegangan pada gardu induk ini diturunkan menjadi 66KV dan diumpankan ke sistem sub-transmisi untuk transmisi selanjutnya ke gardu distribusi. Gardu induk ini terletak di wilayah pusat beban.

Tegangan selanjutnya diturunkan menjadi 33KV dan 11KV. Konsumen industri besar dipasok pada tingkat distribusi primer 33KV sedangkan konsumen industri kecil dipasok pada 11KV.

Tegangan diturunkan lebih lanjut oleh trafo distribusi yang terletak di area perumahan dan komersial, di mana ia dipasok ke konsumen ini pada tingkat distribusi sekunder 400V tiga fase dan 230V fase tunggal.

Keuntungan Interkoneksi Stasiun Pembangkit

Sistem tenaga listrik terdiri dari dua atau lebih stasiun pembangkit yang dihubungkan oleh tie lines. Interkoneksi stasiun pembangkit memiliki keuntungan penting sebagai berikut.

  1. Ini memungkinkan transfer energi dari zona surplus ke zona defisit secara ekonomi.
  2. Kapasitas terpasang keseluruhan yang lebih rendah untuk memenuhi permintaan puncak.
  3. Diperlukan kapasitas pembangkit cadangan siaga yang lebih rendah.
  4. Ini memungkinkan pembangkitan energi di stasiun yang paling efisien dan termurah setiap saat.
  5. Ini mengurangi biaya modal, biaya operasi dan biaya energi yang dihasilkan.
  6. Jika terjadi gangguan besar pada unit sistem pembangkit dalam sistem interkoneksi, maka tidak ada gangguan pasokan listrik.

Interkoneksi menyediakan penggunaan sumber daya listrik terbaik dan keamanan pasokan yang lebih besar.

Ini memungkinkan pembangkitan ekonomi secara keseluruhan dengan penggunaan optimal dari pembangkit listrik berkapasitas tinggi yang ekonomis. Interkoneksi antar jaringan dilakukan baik melalui link HVAC (high voltage alternating current) atau melalui link HVDC (High Voltage Direct Current). 

You may like these posts: