Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Umumnya, baik gulungan primer dan sekunder transformator tenaga listrik terbuat dari tembaga. Tembaga adalah konduktor arus yang sangat baik tetapi bukan konduktor super.

Sebenarnya, konduktor super dan konduktivitas super keduanya konseptual, praktis tidak tersedia. Jadi kedua belitan akan memiliki beberapa resistansi.

Resistansi transformator didefinisikan sebagai resistansi internal dari gulungan primer dan sekunder. Dalam transformator yang sebenarnya, gulungan primer dan sekunder memiliki beberapa resistansi yang diwakili oleh R1 dan R2 dan reaktansi oleh X1 dan X2. Misalkan K adalah rasio transformasi.

Untuk mempermudah perhitungan, resistansi dan reaktansi dapat dipindahkan ke kedua sisi, yang berarti semua suku primer dirujuk ke sisi sekunder, atau semua suku sekunder dirujuk ke sisi primer.

Penurunan resistif dan reaktif di sisi primer dan sekunder direpresentasikan sebagai berikut:

  • Penurunan resistif pada sisi sekunder = I2R2
  • Penurunan reaktif di sisi sekunder = I2X2
  • Penurunan resistif pada sisi primer = I1R1
  • Penurunan reaktif di sisi primer = I1X1

Sisi Primer Disebut Sisi Sekunder

Karena rasio transformasi adalah K, penurunan resistif dan reaktif primer sebagaimana dimaksud pada sisi sekunder akan menjadi K kali, yaitu, K I1R1 dan K I1X1 masing-masing. Jika I1 disubstitusi sama dengan KI2 maka kita memiliki resistif primer, dan penurunan reaktif yang dirujuk ke sisi sekunder masing-masing sama dengan K2I2R1 dan K2I2X1.

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Penurunan resistif total pada transformator

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Penurunan reaktif total dalam transformator

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Syaratnya

Resistansi dan Reaktansi Transformator

mewakili resistansi ekivalen dan reaktansi transformator yang dirujuk ke sisi sekunder.

Di mana

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Dengan demikian,

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Dari diagram fasor yang ditunjukkan di atas persamaan dapat dibentuk sebagai:

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Dimana V2 adalah tegangan terminal sekunder dan I2 adalah arus sekunder yang tertinggal di belakang tegangan terminal V2 dengan sudut ϕ.

Dengan istilah persamaan

Resistansi dan Reaktansi Transformator

sangat kecil dan diabaikan dibandingkan dengan persamaan

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Sekarang persamaannya menjadi

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Di mana V1 adalah tegangan yang diberikan ke belitan primer

Jika beban pada sisi sekunder transformator adalah resistif murni maka ϕ = 0 dan persamaan (1) menjadi

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Jika beban pada sisi sekunder transformator adalah kapasitif maka ϕ harus diambil sebagai negatif, dan persamaan (1) menjadi

Resistansi dan Reaktansi Transformator

Oleh karena itu ini akan menjadi tegangan beban. 

You may like these posts: