Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Perbedaan Antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak perubahan yang kita jumpai di sekitar kita, meskipun kita tidak menyadarinya, seperti susu yang asam, besi yang berkarat, karet gelang yang meregang, roti yang menjadi roti panggang, lilin yang meleleh, korek api yang menyala, dll.

Semua perubahan yang terjadi di sekitar kita ini adalah perubahan fisika atau perubahan kimia. Perubahan fisika adalah perubahan yang mengubah sifat fisik zat, tanpa mengubah struktur internalnya.

Di sisi lain, perubahan kimia adalah perubahan yang mempengaruhi struktur internal zat, sehingga membentuk zat baru. Jadi, baca artikel untuk memahami perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Perubahan Fisika
Perubahan Kimia
Pengertian
Perubahan fisika mengacu pada perubahan di mana molekul disusun ulang tetapi komposisi internalnya tetap sama.
Perubahan Kimia adalah suatu proses dimana suatu zat berubah menjadi zat baru yang memiliki komposisi kimia yang berbeda.
Contoh
Sobeknya kertas, pelelehan/pembekuan air, penebangan pohon, dll.
Pembakaran kayu/pohon/kertas, besi berkarat, pengerasan dadih, dll.
Sifat
Reversibel
Ireversibel
Materi asli
Dapat dipulihkan
Tidak dapat dipulihkan
Melibatkan
Perubahan sifat fisika zat, seperti bentuk, ukuran, warna, dll.
Perubahan sifat kimia dan komposisi zat.
Formasi Produk
Tidak ada produk baru yang terbentuk.
Produk baru terbentuk.
Energy
Penyerapan dan evolusi energi tidak terjadi.
Penyerapan dan evolusi energi terjadi, selama reaksi.

Pengertian Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah proses di mana zat mengalami perubahan sifat fisiknya seperti bentuk, ukuran, warna, volume, penampilan, keadaan (yaitu padat, cair, gas), dll., Tanpa membuat perubahan apa pun dalam komposisi molekulnya. Perubahan ini bersifat fluktuatif; yang dapat dibalik menggunakan metode fisik sederhana.

Unsur atau senyawa yang sama ada sebelum, atau setelah perubahan, yaitu karakteristik asli dari objek tetap tidak berubah. Misalnya, lilin meleleh, air mendidih, gula larut dalam air, memotong kayu, meremas kertas, dll.

Definisi Perubahan Kimia

Perubahan Kimia didefinisikan sebagai proses di mana atom-atom dari satu atau lebih zat disusun kembali atau digabungkan untuk membentuk zat baru. Ketika suatu zat mengalami perubahan kimia, sifat kimia zat berubah dan berubah menjadi zat yang berbeda dengan komposisi kimia yang berbeda. Evolusi energi, pembentukan gelembung, perubahan bau, perubahan suhu adalah beberapa tanda perubahan kimia.

Bergantian, dikenal sebagai reaksi kimia, di mana zat yang terlibat dikenal sebagai reaktan, dan hasil reaksi disebut produk. Perubahan energi merupakan salah satu ciri perubahan kimia, karena terbentuknya produk baru. Setelah perubahan kimia terjadi, itu tidak dapat dibalik. Misalnya, menambahkan cuka ke soda kue, memutihkan noda, memfermentasi anggur, dll.

Perbedaan Utama Antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Poin-poin yang diberikan di bawah ini membahas perbedaan yang signifikan antara perubahan fisika dan perubahan kimia:

  1. Perubahan di mana molekul disusun ulang, tetapi komposisi internalnya tetap sama disebut Perubahan Fisika. Suatu proses di mana zat berubah menjadi zat baru, memiliki komposisi kimia yang berbeda, itu dikenal sebagai Perubahan Kimia.
  2. Beberapa contoh umum perubahan fisika penguapan, pengembunan, pembekuan/pelelehan/pendidihan air. Sebaliknya, contoh perubahan kimia adalah pembakaran, metabolisme, pemasakan telur, dll.
  3. Perubahan fisika bersifat sementara; mereka mudah dibalik. Berlawanan dengan ini, perubahan kimia bersifat permanen, yaitu mereka tidak dapat dibalik, bahkan dengan membalikkan kondisi.
  4. Dalam perubahan fisika, hanya bentuk zat yang berubah, tetapi tidak ada produk baru yang terbentuk. Di sisi lain, ketika ada reaksi kimia, produk yang sama sekali berbeda terbentuk, yang sifatnya sangat berbeda dari zat yang bereaksi.
  5. Dalam perubahan fisika, materi asli dapat diperoleh kembali, dengan metode fisika sederhana. Sebaliknya, dalam perubahan kimia materi asli tidak ada lagi, sehingga tidak dapat diperoleh kembali.
  6. Dalam perubahan fisika diamati perubahan sifat-sifat fisika zat, seperti bentuk, ukuran, kenampakan, tekstur, bau, massa jenis dan sebagainya. Sebaliknya, perubahan kimia melibatkan perubahan sifat kimia zat, yaitu perubahan sifat kimianya.
  7. Dalam perubahan fisika, tidak ada atau sangat sedikit energi yang diserap atau dikeluarkan sebagai energi panas, cahaya, atau suara. Tidak seperti perubahan kimia, di mana energi yang sangat besar diserap atau dikeluarkan sebagai energi panas, cahaya, atau suara.

Contoh Kedua Perubahan yang Terjadi Secara Bersamaan

  • Pembakaran lilin: Sementara melelehnya lilin adalah perubahan fisika, karena keadaan zat berubah dari padat menjadi cair, pembakaran lilin adalah perubahan kimia, karena setelah mengonsumsi energi dari lilin, cahaya menyala.
  • Memasak makanan: Memasak sayuran mentah atau biji-bijian adalah perubahan kimia dan transformasi air menjadi uap adalah perubahan fisika.

Kesimpulan

Singkatnya, perubahan fisika adalah setiap perubahan yang hanya mengubah sifat fisik zat, tetapi perubahan kimia menghasilkan perubahan struktur kimia zat yang terlibat. 

You may like these posts: