Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Komunikasi Formal dan Informal

Perbedaan Komunikasi Formal dan Informal

Seseorang berkata dengan benar, “Upaya untuk tidak berbicara, berbicara banyak.” Komunikasi memainkan peran penting dalam kehidupan kita, karena orang-orang bertukar ide, informasi, perasaan, pendapat dengan berkomunikasi.

Komunikasi formal adalah komunikasi yang melewati saluran komunikasi yang telah ditentukan sebelumnya di seluruh organisasi. Sebaliknya, komunikasi informal mengacu pada bentuk komunikasi yang mengalir ke segala arah, yaitu bergerak bebas dalam organisasi.

Komunikasi bisa verbal, lisan atau tulisan, atau non-verbal yaitu menggunakan bahasa isyarat, gerakan tubuh, ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata atau bahkan dengan nada suara.

Dalam sebuah organisasi, ada dua saluran komunikasi, komunikasi formal dan komunikasi informal. Orang sering bingung antara dua saluran ini, jadi di sini kami telah menyajikan artikel yang menjelaskan perbedaan antara jaringan komunikasi formal dan informal.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Komunikasi Formal
Komunikasi Informal
Pengertian
Jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi dilakukan melalui saluran yang telah ditentukan dikenal sebagai komunikasi formal.
Jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi tidak mengikuti saluran apa pun, yaitu komunikasi membentang ke segala arah.
Nama lain
Komunikasi Resmi
Komunikasi Grapevine
Keandalan
Lebih banyak
Relatif lebih sedikit
Kecepatan
Lambat
Cepat
Bukti
Karena komunikasi umumnya tertulis, ada bukti dokumenter.
Tidak ada bukti dokumenter.
Membuang-buang waktu
Ya
Tidak
Keuntungan
Efektif karena arus informasi yang tepat waktu dan sistematis.
Efisien karena karyawan dapat mendiskusikan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan, hal ini menghemat waktu dan biaya organisasi.
Kerugian
Distorsi karena rantai komunikasi yang panjang.
Penyebaran rumor
Kerahasiaan
Kerahasiaan penuh dijaga.
Sulit untuk menjaga kerahasiaan.
Arus informasi
Hanya melalui saluran yang telah ditentukan.
Bisa bergerak bebas.

Definisi Komunikasi Formal

Komunikasi di mana arus informasi sudah didefinisikan disebut sebagai Komunikasi Formal. Komunikasi mengikuti rantai komando hierarkis yang ditetapkan oleh organisasi itu sendiri. Secara umum, jenis komunikasi ini digunakan secara eksklusif di tempat kerja, dan karyawan terikat untuk mengikutinya saat melakukan tugasnya.

Contoh: Permintaan, perintah, perintah, laporan dll.

Komunikasi formal terdiri dari empat jenis:

  1. Upward atau Bottom-up: Komunikasi di mana arus informasi beralih dari otoritas bawahan ke atasan.
  2. Downward atau Top-down: Komunikasi di mana arus informasi beralih dari atasan ke bawahan.
  3. Horizontal atau Lateral: Komunikasi antara dua karyawan dari departemen yang berbeda yang bekerja pada tingkat yang sama.
  4. Crosswise atau Diagonal: Komunikasi antara karyawan dari dua departemen berbeda yang bekerja pada tingkat yang berbeda.

Definisi Komunikasi Informal

Komunikasi yang tidak mengikuti saluran yang telah ditentukan sebelumnya untuk transmisi informasi dikenal sebagai komunikasi informal. Jenis komunikasi ini bergerak bebas ke segala arah, dan dengan demikian, sangat cepat dan cepat. Dalam organisasi mana pun, jenis komunikasi ini sangat alami karena orang-orang berinteraksi satu sama lain tentang kehidupan profesional, kehidupan pribadi, dan hal-hal lain.

Contoh: Berbagi perasaan, diskusi santai, gosip, dll.

Komunikasi informal terdiri dari empat jenis:

  1. Rantai Untai Tunggal: Komunikasi di mana satu orang menceritakan sesuatu kepada orang lain, yang lagi-lagi mengatakan sesuatu kepada orang lain dan prosesnya berlanjut.
  2. Rantai Cluster: Komunikasi di mana satu orang menceritakan sesuatu kepada beberapa orang yang paling tepercaya, dan kemudian mereka memberi tahu mereka kepada teman-teman mereka yang dapat dipercaya dan komunikasi berlanjut.
  3. Rantai Probabilitas: Komunikasi terjadi ketika seseorang secara acak memilih beberapa orang untuk menyampaikan informasi yang kurang menarik tetapi tidak penting.
  4. Rantai Gosip: Komunikasi dimulai ketika seseorang menceritakan sesuatu kepada sekelompok orang, dan kemudian mereka menyampaikan informasi tersebut kepada beberapa orang lagi dan dengan cara ini informasi tersebut diteruskan kepada semua orang.

Perbedaan Utama Antara Komunikasi Formal dan Informal

Poin-poin berikut ini penting, sejauh menyangkut perbedaan antara komunikasi formal dan informal.

1. Komunikasi formal juga dikenal dengan nama komunikasi resmi. Komunikasi Informal juga dikenal dengan nama selentingan.
2. Dalam komunikasi formal, informasi harus mengikuti rantai komando. Sebaliknya, komunikasi informal dapat bergerak bebas ke segala arah.
3. Dalam komunikasi formal, kerahasiaan penuh dijaga, tetapi dalam komunikasi informal, menjaga kerahasiaan adalah tugas yang sangat sulit.
4. Komunikasi formal dilakukan secara tertulis, sedangkan komunikasi informal dilakukan secara lisan.
5. Komunikasi formal memakan waktu dibandingkan dengan komunikasi informal, yang cepat dan cepat.
6. Komunikasi formal lebih dapat diandalkan daripada komunikasi informal.
7. Komunikasi formal dirancang oleh organisasi. Komunikasi informal dimulai dengan sendirinya karena dorongan ‘manusia untuk berbicara’.
8. Dalam komunikasi formal, bukti dokumenter selalu tersedia. Di sisi lain, dalam hal komunikasi informal, dokumen pendukung tidak tersedia.

Kesimpulan

Sebuah diskusi yang sangat mendalam tentang perbedaan antara komunikasi formal dan informal telah dilakukan dalam artikel ini. Saat ini, banyak Organisasi Transnasional besar telah memulai kebijakan pintu terbuka, di mana setiap karyawan dari departemen mana pun dapat berkomunikasi langsung dengan kepala organisasi, tentang keluhan, keluhan, dan permintaan mereka. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kompleksitas komunikasi formal. 

You may like these posts: