Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Vouching dan Verifikasi

Perbedaan Antara Vouching dan Verifikasi

Vouching adalah jiwa Auditing karena membentuk dasar untuk prosedur audit yang efektif. Vouching berarti “menjamin” yaitu memeriksa voucher.

Di sisi lain, Verifikasi berarti "memverifikasi" aset dan kewajiban bisnis. Kedua istilah tersebut adalah dua langkah pertama Auditing, faktanya vouching membantu dalam proses verifikasi.

Dalam istilah yang lebih tegas, Vouching menyiratkan tindakan memeriksa voucher, untuk mengidentifikasi keaslian transaksi yang dicatat. Sebaliknya, Verifikasi menyinggung suatu proses, yang diadopsi oleh auditor untuk memeriksa aset dan kewajiban.

Bagi orang awam, kedua proses ini adalah satu hal yang sama, tetapi keduanya berbeda. Jadi, inilah artikel yang disajikan kepada Anda yang mencoba menjelaskan perbedaan antara Vouching dan Verifikasi, yang telah kami kumpulkan setelah mempelajari keduanya secara menyeluruh.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Vouching
Verifikasi
Pengertian Vouching berarti memeriksa keakuratan transaksi yang dicatat dalam pembukuan. Verifikasi berarti proses untuk membuktikan keabsahan aset dan kewajiban yang muncul di Neraca.
Basis Bukti Dokumenter Observasi dan Bukti Dokumenter
Pemeriksaan Item akun Laba Rugi Item Neraca
Dibawa oleh Panitera audit Pemeriksa
Waktu Sepanjang tahun Pada akhir tahun anggaran.
Objektif Untuk memeriksa kebenaran, keabsahan dan kelengkapan transaksi. Untuk mengkonfirmasi kepemilikan, kepemilikan, keberadaan, penilaian dan pengungkapan item yang muncul di Neraca.

Definisi Vouching

Vouching adalah proses pengecekan voucher yang berkaitan dengan transaksi yang dicatat dalam pembukuan, oleh auditor sendiri atau oleh asistennya atau oleh petugas audit.

Tujuan dasar dari audit adalah untuk memeriksa keabsahan transaksi, muncul dalam pembukuan. Hal ini untuk memastikan apakah transaksi yang dicatat dalam pembukuan utama sesuai dengan bukti dokumenter atau tidak.

Ini juga membantu dalam memeriksa apakah jumlah yang disebutkan dalam transaksi itu akurat, dan voucher bebas dari kesalahan mengenai jumlah dan casting. Auditor akan menelusuri daftar voucher yang hilang. Selain itu, auditor juga dapat memeriksa pengungkapan yang tepat telah dibuat dalam akun akhir.

Di sini, bukti dokumenter berarti voucher, yang mencakup faktur, kuitansi, laporan mutasi bank, tagihan, nota debet, nota kredit, dll. Ini adalah dokumen fundamental, yang berfungsi sebagai dasar entri akuntansi.

Voucher harus ditandatangani, dicap, diberi tanggal dan diberi nomor secara berurutan. Itu harus lengkap dalam segala hal, milik tahun keuangan yang bersangkutan dan jelas mengungkapkan sifat transaksi.

Definisi Verifikasi

Secara umum, Verifikasi mengacu pada penetapan fakta atau kebenaran. Dalam konteks audit, Verifikasi adalah prosedur pemeriksaan dan konfirmasi kepemilikan, keberadaan aktual, penilaian dan kepemilikan aset dan kewajiban yang muncul di Neraca. Ini dilakukan pada akhir periode akuntansi.

Tujuan utama dari verifikasi adalah untuk mengotentikasi korelasi rincian aktual dengan yang terwakili dalam Laporan Posisi Keuangan. Selanjutnya, auditor dapat memeriksa:

  1. Keakuratan dan keandalan akun tahunan.
  2. Transaksi diotorisasi atau tidak.
  3. Aktiva dan kewajiban dicatat dengan benar.
  4. Penilaian aset dilakukan dengan cara yang benar.
  5. Kepemilikan, biaya, dan kepemilikan aset.
  6. Pengungkapan yang tepat dibuat atau tidak.
  7. Deteksi penipuan dan kesalahan.

Perbedaan Utama Antara Vouching dan Verifikasi

Perbedaan utama antara Vouching dan Verifikasi adalah sebagai berikut:

  1. Vouching adalah untuk memeriksa voucher, yang mendukung entri akuntansi. Verifikasi berarti memvalidasi kesamaan fakta mengenai aset dan kewajiban, dengan yang muncul di Neraca.
  2. Vouching dilakukan atas dasar bukti dokumenter yaitu voucher, faktur, tagihan atau pernyataan. Di sisi lain, analisis menyeluruh dan bukti dokumenter, adalah prasyarat Verifikasi.
  3. Dalam vouching, pos-pos Laporan Laba Rugi diperiksa sedangkan verifikasi dilakukan untuk pos-pos Neraca.
  4. Vouching dilakukan sepanjang tahun, tetapi Verifikasi hanya dilakukan pada akhir tahun anggaran.
  5. Pada umumnya Vouching dilakukan oleh Audit Clerk atau Audit Assistant sedangkan Verifikasi membutuhkan pengamatan yang mendalam dan oleh karena itu auditor sendiri yang melakukannya.
  6. Vouching bertujuan untuk menguji keakuratan, kelengkapan, dan keaslian transaksi. Sebaliknya, Verifikasi berfokus pada konfirmasi kepemilikan, kepemilikan, penilaian dan pengungkapan aset atau kewajiban.
  7. Vouching mempertimbangkan pendapatan dan pengeluaran. Berbeda dengan Verifikasi, yang dilakukan untuk aset dan kewajiban.

Kesimpulan

Vouching adalah fungsi paling dasar yang dilakukan oleh auditor untuk menguji validitas voucher dalam kaitannya dengan transaksi yang disajikan dalam Laporan Laba Rugi. Verifikasi sedikit berbeda serta proses yang sulit
 diperlukan pemeriksaan dan pengamatan yang mendalam terhadap akun-akun tahunan untuk mengetahui keaslian pos-pos yang muncul di Neraca. Prosedur audit dimulai dengan vouching dan langkah selanjutnya adalah verifikasi. 

You may like these posts: