Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Barang Giffen dan Barang Inferior

Perbedaan Antara Barang Giffen dan Barang Inferior

Dalam ilmu ekonomi, istilah 'barang' diartikan sebagai komoditas yang memenuhi keinginan manusia, yaitu sesuatu yang memberikan manfaat bagi konsumen.

Berbagai jenis barang dipelajari dalam ilmu ekonomi, seperti barang normal, barang inferior, barang mewah, barang Veblen, barang Giffen. Barang giffen adalah barang yang permintaannya meningkat seiring dengan kenaikan harganya dan sebaliknya.

Sebaliknya, barang inferior adalah barang yang permintaannya menurun seiring dengan meningkatnya pendapatan konsumen. Karena pengaruh pendapatan barang Giffen dan barang Inferior adalah negatif, keduanya biasanya disandingkan satu sama lain.

Nah, artikel ini mungkin bisa membantu Anda dalam memahami perbedaan barang Giffen dan barang Inferior.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Barang Giffen
Barang Inferior
Pengertian Barang Giffen mengacu pada barang-barang yang permintaannya meningkat seiring dengan kenaikan harga. Barang inferior adalah barang yang permintaannya turun seiring dengan meningkatnya pendapatan konsumen melebihi tingkat tertentu.
Apa itu? Pengecualian terhadap hukum permintaan. Penentu permintaan.
Tutup penggantinya Tidak Ya
Kurva permintaan Miring ke Atas Miring ke Bawah
Efek Harga Negatif Positif

Definisi Barang Giffen

Barang Giffen digambarkan sebagai barang yang menunjukkan hubungan harga-permintaan secara langsung, yaitu permintaan suatu barang meningkat seiring dengan kenaikan harga, sehingga melanggar hukum permintaan. Ketika harga suatu barang turun, konsumen tidak akan membelinya lagi, karena mereka mencari alternatif yang lebih baik.

Hal ini disebabkan karena efek pendapatan dari harga yang lebih tinggi menggantikan efek substitusi. Ini mencakup barang-barang yang dianggap inferior oleh konsumen dan menempati tempat penting dalam anggaran konsumen seperti gandum, beras, dan lain-lain.

Sir Robert Giffen, seorang ekonom, mengungkapkan fakta bahwa, dengan kenaikan harga roti, pekerja Inggris membeli lebih banyak roti, yang membalikkan hukum permintaan secara umum.

Alasan di balik hal ini adalah ketika harga roti naik, hal ini mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat miskin secara besar-besaran sehingga mereka terpaksa mengurangi konsumsi barang-barang mahal.

Dan bahkan setelah kenaikan harga roti, roti masih merupakan bahan pangan yang paling murah, sehingga permintaan terhadap roti pun meningkat.

Definisi Barang Inferior

Barang yang jumlah permintaannya berkurang ketika pendapatan konsumen meningkat melebihi tingkat tertentu dan sebaliknya disebut barang inferior.

Secara sederhana, kuantitas yang diminta konsumen atas barang-barang tersebut secara tidak langsung berhubungan dengan pendapatan konsumen, sehingga elastisitas permintaan terhadap pendapatan adalah negatif.

Konsep barang inferior sudah sangat dikenal baik oleh konsumen maupun penjual, yaitu sudah diketahui semua orang bahwa millet lebih inferior dibandingkan gandum, minyak tanah lebih rendah dari gas untuk memasak, bidi lebih rendah dari rokok dan sebagainya.

Oleh karena itu, barang-barang tersebut mempunyai alternatif yang lebih baik dari segi kualitas (disebut barang unggul). Ketika pendapatan konsumen meningkat, ia mampu membeli barang dengan harga tinggi dibandingkan barang dengan harga rendah.

Perbedaan Utama Antara Barang Giffen dan Barang Inferior

Perbedaan antara barang Giffen dan barang Inferior dapat digambarkan dengan jelas berdasarkan alasan berikut:

  1. Barang yang permintaannya meningkat seiring dengan kenaikan harga disebut barang Giffen. Barang-barang yang permintaannya menurun seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen pada tingkat tertentu disebut barang inferior.
  2. Barang giffen melanggar hukum permintaan, sedangkan barang inferior merupakan bagian dari barang dan jasa konsumen yang menjadi penentu permintaan.
  3. Barang Giffen tidak memiliki substitusi yang dekat. Di sisi lain, barang inferior mempunyai alternatif dengan kualitas lebih baik.
  4. Ketika terjadi penurunan harga, dampak harga keseluruhan pada barang Giffen akan menjadi negatif. Berbeda dengan barang inferior, dampak harga akan positif jika terjadi penurunan harga.
  5. Kurva permintaan barang Giffen memiliki kemiringan ke atas, tetapi miring ke bawah untuk barang inferior.

Kesimpulan

Sekilas, kedua konsep ini terdengar sama karena keduanya tidak mengikuti pola konsumsi dasar.

Oleh karena itu, barang-barang tersebut diperlakukan berbeda oleh konsumen ketika terjadi perubahan harga pasar dan tingkat pendapatan, namun sebagaimana dibahas di atas, barang-barang tersebut berbeda.

Barang Giffen merupakan salah satu jenis barang inferior sehingga semua barang Giffen termasuk dalam barang inferior, namun hal sebaliknya tidak mungkin dilakukan. 

You may like these posts: