Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Xiaomi Menghapus Fitur Populer dari HyperOS

Xiaomi telah mengejutkan pengguna dengan penghapusan salah satu fitur yang populer dari sistem operasi mereka, HyperOS. Fitur yang dihapus adalah opsi pemutaran suara latar saat layar ponsel dimatikan. Pengumuman ini disampaikan melalui grup obrolan Telegram Komunitas Xiaomi Global, dan telah memicu berbagai tanggapan dari pengguna.

Menurut pemberitahuan yang disampaikan, Xiaomi menghapus fungsi "Putar suara video dengan layar mati" dari kotak peralatan video dan fungsi "Matikan layar" dari kotak peralatan gim melalui pembaruan Over-The-Air (OTA). Alasan di balik penghapusan ini disebutkan adalah karena persyaratan kepatuhan.

Fitur ini sebelumnya memungkinkan pengguna untuk memutar suara dari video saat layar ponsel dimatikan, yang merupakan keunggulan bagi pengguna yang bukan pelanggan premium untuk mendengarkan musik di latar belakang. Namun, sekarang fitur ini hanya tersedia bagi pelanggan premium.

Tidak hanya fitur ini dihapus dari HyperOS, tetapi juga dari sistem operasi MIUI 12, MIUI 13, dan MIUI 14 secara bertahap. Langkah ini telah menimbulkan kekecewaan di antara pengguna yang telah mengandalkan fitur tersebut untuk pengalaman penggunaan yang lebih baik.

Menurut laporan dari Gizmochina, penghapusan fitur ini telah menuai berbagai reaksi dari pengguna. Beberapa pengguna merasa kecewa karena kehilangan akses ke fitur yang mereka gunakan secara rutin, sementara yang lain mengkritik Xiaomi atas keputusan mereka yang dianggap merugikan bagi pengguna.

Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang arah strategis Xiaomi dalam pengembangan sistem operasi mereka. Apakah penghapusan fitur ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan monetisasi melalui langganan premium, ataukah ada alasan teknis atau hukum yang mendasarinya?

Bagaimanapun juga, penghapusan fitur ini menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif antara pengembang dan pengguna dalam pengembangan dan perubahan produk. Pengguna ingin tahu alasan di balik keputusan yang memengaruhi pengalaman pengguna mereka, dan perusahaan seperti Xiaomi harus memperhatikan umpan balik dan kebutuhan pengguna mereka saat membuat keputusan tentang pengembangan produk.

Dengan demikian, penghapusan fitur ini menandai titik kontroversial dalam perjalanan pengembangan sistem operasi Xiaomi, dan akan menarik untuk melihat bagaimana perusahaan ini menanggapi umpan balik dari pengguna dan apakah ada perubahan yang akan dibuat dalam waktu mendatang.

Dengan kontroversi ini, pengguna diharapkan untuk lebih memperhatikan pembaruan sistem operasi yang akan datang dan mempertimbangkan dampaknya terhadap pengalaman pengguna mereka. Transparansi dan keterlibatan pengguna harus menjadi prioritas bagi perusahaan teknologi yang ingin mempertahankan kepercayaan dan dukungan pengguna mereka.

You may like these posts: