Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

NASA Berencana Eksperimen Pertanian ke Bulan

Foto: NASA
Seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi luar angkasa, NASA sedang mempersiapkan langkah penting dalam menjalankan eksperimen pertanian di luar angkasa. Kabar ini memberikan harapan baru dalam upaya memberi makan para astronot di masa depan dan membuka jalan bagi eksplorasi luar angkasa yang lebih lanjut.

Eksperimen terbaru yang akan dilakukan oleh NASA adalah mengirimkan Lunar Effects on Agricultural Flora (LEAF) ke bulan sebagai bagian dari misi berawak Artemis III yang dijadwalkan pada tahun 2026. LEAF, yang dikembangkan oleh Space Lab Technologies, akan menyelidiki dampak lingkungan permukaan bulan terhadap pertumbuhan tanaman luar angkasa.

Menurut NASA, ini akan menjadi eksperimen pertama yang mengamati fotosintesis tanaman, pertumbuhan, dan respons stres sistemik dalam radiasi luar angkasa dan gravitasi parsial. LEAF Beta dilengkapi dengan ruang pertumbuhan tanaman dengan atmosfer terisolasi, yang akan melindungi tanaman dari sinar matahari bulan yang berlebihan, radiasi, dan ruang hampa.

Para astronot akan membawa kembali sampel bibit yang telah tumbuh selama sekitar satu pekan di permukaan bulan untuk dianalisis secara mendetail di laboratorium. Langkah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana pertanian dapat dimanfaatkan di luar angkasa untuk mendukung kehidupan manusia dalam misi eksplorasi yang lebih jauh.

Selain LEAF, NASA juga memilih dua eksperimen sains lainnya untuk misi Artemis III. Pertama, Lunar Environment Monitoring Station (LEMS) adalah rangkaian seismometer otonom yang akan memantau lingkungan seismik bulan dalam jangka panjang. Kedua, Lunar Dielectric Analyzer (LDA) akan mengukur kemampuan tanah bulan dalam menyebarkan medan listrik, yang dapat membantu dalam pencarian sumber daya, terutama es.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen NASA untuk terus menjelajahi dan memahami lingkungan luar angkasa dengan lebih baik. Christine Escobar, Wakil Presiden Space Lab, menjelaskan bahwa penelitian ini adalah langkah penting dalam mendukung eksplorasi luar angkasa yang berkelanjutan, termasuk misi ke Mars.

Eksperimen ini juga merupakan bagian dari upaya global untuk memahami dan memanfaatkan ruang luar secara lebih efektif. Sebelumnya, China telah melakukan eksperimen serupa dengan menanam tanaman kapas di permukaan bulan pada tahun 2019, yang menunjukkan minat dan potensi besar dalam pertanian luar angkasa.

Dengan demikian, melalui eksperimen ini, NASA dan mitra-mitra mereka berharap dapat membuka jalan bagi pengembangan teknologi pertanian di luar angkasa, yang pada gilirannya akan mendukung keberhasilan misi luar angkasa manusia di masa depan. Dengan begitu, langkah ini menjadi tonggak penting dalam upaya manusia untuk menjelajahi alam semesta dengan lebih dalam dan lebih luas.

You may like these posts: