Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Kekuasaan dan Otoritas

Perbedaan Antara Kekuasaan dan Otoritas

Ketika pertanyaannya adalah tentang mempengaruhi atau memanipulasi orang lain, dua hal yang berjalan berdampingan dalam bidang manajemen adalah Kekuasaan dan Otoritas (Kewenangan).

Keduanya digunakan untuk membuat orang merespons dengan cara yang diarahkan. Kekuasaan mengacu pada kapasitas seseorang untuk mempengaruhi kehendak atau perilaku orang lain. Sebaliknya, wewenang diistilahkan sebagai hak yang dimiliki seseorang untuk memberikan perintah kepada orang lain.

Banyak dari kita berpikir bahwa kedua istilah ini adalah satu dan sama, namun ada perbedaan tipis antara kekuasaan dan otoritas. Meskipun yang pertama dilaksanakan dalam kapasitas pribadi, yang kedua digunakan dalam kapasitas profesional. Jadi, pada topik ini, kita akan menyoroti perbedaan mendasar antara keduanya, lihatlah.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Kekuasaan
Otoritas
Pengertian Kekuasaan berarti kemampuan atau potensi seseorang untuk mempengaruhi orang lain dan mengendalikan tindakannya. Hak legal dan formal untuk memberi perintah dan komando, serta mengambil keputusan dikenal dengan istilah Otoritas (Wewenang).
Apa itu? Itu adalah sifat pribadi. Ini adalah hak formal yang diberikan kepada pejabat tinggi.
Sumber Pengetahuan dan keahlian. Posisi dan jabatan
Hierarki Kekuasaan tidak mengikuti hierarki apa pun. Otoritas mengikuti hierarki.
Tinggal dengan Orang Penamaan
Sah Tidak Ya

Definisi Kekuasaan

Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah kemampuan pribadi seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Sifatnya mandiri dan informal yang berasal dari kharisma dan status. Ini adalah kemampuan yang diperoleh yang berasal dari pengetahuan dan keahlian. Ini adalah hak untuk mengontrol tindakan, keputusan, dan kinerja orang lain.

Kekuasaan tidak bersifat hirarkis, yaitu dapat mengalir ke segala arah, misalnya dari atasan ke bawahan (ke bawah) atau dari junior ke senior (ke atas), atau antara orang-orang yang bekerja pada tingkat yang sama, namun berbeda departemen dalam organisasi yang sama (horizontal). ), atau antara orang-orang yang bekerja pada tingkat dan departemen berbeda dalam organisasi yang sama (diagonal).

Dengan cara ini, tidak dibatasi oleh batasan apa pun. Apalagi unsur politik biasanya melekat di dalamnya.

Definisi Otoritas

Otoritas (Wewenang) adalah hak legal dan formal yang dimiliki seseorang, yang dapat mengambil keputusan, memberikan perintah dan perintah kepada orang lain untuk melaksanakan suatu tugas tertentu.

Hal ini diberikan kepada pejabat tinggi, untuk mencapai tujuan organisasi. Sifatnya hierarkis, mengalir ke bawah, yaitu didelegasikan dari atasan ke bawahan.

Secara umum, otoritas digunakan untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Melekat pada jabatan, yaitu siapa saja yang mendapat jabatan menikmati wewenang yang melekat padanya, semakin tinggi jabatannya maka semakin tinggi pula wewenangnya.

Karena wewenang terletak pada penunjukannya, jika tidak ada wewenang, jabatan yang ditawarkan kepada orang tersebut tidak akan ada gunanya. Selain itu, ini terbatas pada organisasi saja.

Perbedaan Utama Antara Kekuasaan dan Otoritas

Perbedaan antara kekuasaan dan otoritas (wewenang) dapat digambarkan dengan jelas berdasarkan alasan berikut:

  1. Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan atau potensi seseorang untuk mempengaruhi orang lain dan mengendalikan tindakannya. Otoritas (Wewenang) adalah hak legal dan formal untuk memberi perintah dan perintah, serta mengambil keputusan.
  2. Kekuasaan adalah sifat pribadi, yaitu kemampuan yang diperoleh, sedangkan otoritas (wewenang) adalah hak formal, yang berada di tangan pejabat tinggi atau personel manajemen.
  3. Sumber utama kekuasaan adalah pengetahuan dan keahlian. Sebaliknya kedudukan dan jabatan menentukan otoritas seseorang.
  4. Kekuasaan mengalir ke segala arah, yaitu bisa ke atas, ke bawah, melintang atau diagonal, menyamping. Berbeda dengan otoritas (wewenang) yang hanya mengalir satu arah, yakni ke bawah (dari atasan ke bawahan).
  5. Kekuasaan terletak pada diri seseorang, pada hakekatnya seseorang memperolehnya, tetapi otoritas (wewenang) terletak pada penunjukan, yaitu barangsiapa mendapat penunjukan, maka diperolehlah wewenang yang melekat padanya.
  6. Otoritas itu sah, sedangkan kekuasaan tidak.

Kesimpulan

Setelah mencermati poin-poin di atas, maka cukup jelas bahwa kekuasaan dan wewenang merupakan dua hal yang berbeda, dimana kekuasaan tidak ada kaitannya dengan tingkatan, manajemen, atau jabatan. Sebaliknya kewenangan sepenuhnya bergantung pada kedua hal tersebut, yaitu tingkat jabatan menentukan tingkat kewenangan yang dimiliki seseorang.

Selain itu, hubungan otoritas (wewenang), yaitu hubungan antara atasan dan bawahan, tergambar dalam bagan organisasi. Sebaliknya, hubungan kekuasaan tidak ditampilkan dalam bagan organisasi. 

You may like these posts: