Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Antara Stres dan Kelelahan

Perbedaan Antara Stres dan Kelelahan

Dalam beberapa tahun terakhir, kesehatan mental karyawan, terutama para eksekutif, menjadi perhatian utama sebagian besar pengusaha.

Pasalnya, gangguan mental sering terjadi saat ini akibat ketegangan dan tekanan kerja, yang dapat mengakibatkan rendahnya produktivitas dan keuntungan, bahkan tingginya turnover karyawan.

Pada titik tertentu dalam karir kita, kita semua menghadapi stres atau kelelahan, yang berhubungan dengan dunia usaha. Stres mengacu pada keadaan mental atau emosional, di mana seseorang menghadapi ketegangan akibat kondisi buruk.

Sebaliknya, Kelelahan adalah suatu kondisi; yang diakibatkan oleh paparan stres yang berkepanjangan. Hal ini menyebabkan kelelahan kekuatan mental atau emosional. Artikel ini dibuat untuk membantu Anda memahami perbedaan antara stres dan kelelahan.

Tabel Perbandingan

Dasar Perbandingan
Stres
Kelelahan
Pengertian Stres menyiratkan respons adaptif terhadap segala jenis permintaan yang disebabkan oleh keadaan buruk. Burnout mengacu pada keadaan kelelahan mental atau emosional, yang terjadi karena paparan stres yang terus menerus.
Perasaan Kecemasan, perubahan suasana hati, rasa bersalah. Hipertensi, depresi mental, tidak sabar, mudah tersinggung.
Pertemuan Kelelahan Kelelahan Kronis
Hilangnya Motivasi dan harapan Energi fisik
Bekerja Ketidakpuasan dengan pekerjaan Bosan dan sinis terhadap pekerjaan.
Komitmen kerja Turun Hampir nol
Hasil di Kurang konsentrasi, cenderung lupa sesuatu. Kelupaan sering terjadi.
Mengalami Perubahan fisiologis Keluhan psikosomatis

Definisi Stres

Istilah 'stres' didefinisikan sebagai respons seseorang terhadap faktor yang mengganggu di lingkungan, yang menyebabkan perbedaan fisik, psikologis, atau perilaku bagi peserta organisasi. Ini adalah bagian penting dari kehidupan kerja, yang mencakup interaksi individu dan lingkungan.

Faktor-faktor dari lingkungan yang menyebabkan stres disebut ‘stresor’. Intensitas stres tidak sama pada semua individu, yaitu ada yang mengalami stres berat karena bereaksi berlebihan terhadap pemicu stres, sementara ada pula yang mempunyai stamina untuk menghadapi pemicu stres.

Secara umum stres dipandang negatif, namun juga mempunyai dimensi positif. Stres yang bersifat positif disebut dengan eustress yang sering dianggap sebagai motivator. Eustress memberikan kesempatan kepada individu untuk memperoleh sesuatu. Stres dikatakan negatif jika berhubungan dengan penyakit jantung, putusnya perkawinan, penyalahgunaan narkoba, alkoholisme, dan lain-lain.

Ada beberapa bisnis yang lebih rentan terhadap stres dibandingkan bisnis lain, seperti bank, perkapalan, konstruksi, gerai ritel, IT, dll. Ada beberapa bisnis yang termasuk dalam bisnis yang rentan terhadap stres.

Definisi Kelelahan

Kelelahan mengacu pada kondisi mental, emosional, atau fisik, kelelahan kronis yang terjadi akibat stres berkepanjangan. Ini adalah keadaan pikiran yang disebabkan oleh paparan berlebihan terhadap tekanan emosional yang intens, yang ditunjukkan melalui kelelahan emosional dan sikap negatif.

Seseorang yang mengalami kelelahan adalah penderita hipertensi, menghadapi depresi mental, dan sinis terhadap segala hal. Itu adalah saat Anda merasa kewalahan dan tidak mampu memenuhi tuntutan terus-menerus.

Ada tiga tahapan kelelahan, yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, dan perasaan tidak efektif serta kurangnya pencapaian pribadi. Dampak tambahan dari ketiga tahapan ini adalah sejumlah konsekuensi sikap dan perilaku yang negatif.

Perbedaan Utama Antara Stres dan Kelelahan

Poin-poin berikut ini patut diperhatikan sejauh menyangkut perbedaan antara stres dan kelelahan:

  1. Respon individu terhadap situasi eksternal yang disebabkan karena keadaan buruk disebut stres. Keadaan kelelahan mental atau emosional yang terjadi akibat paparan stres yang terus menerus disebut kelelahan.
  2. Saat stres, orang tersebut merasa cemas, murung, bersalah, dll. Sebaliknya, saat kelelahan, orang tersebut merasa hipertensi, depresi mental, tidak sabar, mudah tersinggung, dll.
  3. Dalam kondisi stres, individu mengalami kelelahan, sedangkan dalam kondisi kelelahan, individu mengalami kelelahan kronis.
  4. Individu kehilangan harapan dan motivasi karena stres. Berbeda dengan kelelahan, dimana seseorang kehilangan energi fisik.
  5. Stres mengakibatkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan, namun kelelahan dapat menimbulkan kebosanan dan sinisme terhadap pekerjaan.
  6. Komitmen kerja menurun karena stres. Berbeda dengan kelekahan, dimana orang tersebut merasa terpisah secara mental dari organisasi.
  7. Dalam keadaan stres, orang tersebut mungkin merasa sulit berkonsentrasi dan cenderung mudah melupakan sesuatu. Sebaliknya, kelupaan adalah tanda kelelahan.
  8. Orang tersebut mengalami perubahan fisiologis saat stres, seperti peningkatan tekanan darah atau detak jantung. Sebaliknya, keluhan psikosomatik banyak ditemui pada kelelahan.

Kesimpulan

Oleh karena itu, stres dan kelelahan merupakan hal yang umum di dunia usaha modern, sehingga baik karyawan maupun pemberi kerja harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.

Langkah-langkah yang harus dilakukan seseorang untuk mengatasi stres dan kelelahan adalah relaksasi otot, meditasi, restrukturisasi kognitif, dan sebagainya. Strategi organisasi untuk mengatasinya adalah perbaikan lingkungan kerja fisik, program bantuan karyawan, program kebugaran, dan lain-lain. 

You may like these posts: